
Seorang penulis anonim bertutur demikian : Doa adalah hak untuk berbicara dengan pemegang kuasa terbesar di jagat raya. Tiada yang mustahil bagi orang yang berdoa. Segala dosa dihapuskan. segala kesalahan dilalukan, bagi orang yang berdoa. Kekayaan surga disediakan bagi orang yang berdoa dalam namaNya. KuasaNya dinyatakan, gunung-gunung disingkirkan, lembah-lembah diratakan, sungai-sungai tersebrangi, yang tak tertembus akan terlalui, yang tak mungkin menjadi mungkin, mimpi menjadi nyata ... semua akan dialami oleh orang yang berdoa. Jadi, MENGAPA KITA TIDAK BERDOA..??
Ya, manakala kita berdoa, kuasa Yang Mahatinggi akan terlibat dalam hidup kita, sehingga tak ada hal yang tak tertanggungkan saat kita berjalan bersama Tuhan. Memang ada juga saat dimana kita sudah sungguh-sungguh berdoa agar keluar dari lembah kesulitan hidup, impitan ekonomi, kesakitan tubuh, tetapi rasanya Tuhan tidak peduli. Betulkah..??? TIDAK! Dia pasti peduli. Memang tak jarang Dia mengizinkan kekelaman hidup membayang, gunung persoalan menghadang, badai topan menerjang. Namun melalui doa kita, Dia mengubahkan hati yang ciut menjadi berani dan tegar. Benar, setiap doa yang diungakapkan dengan kesungguhan, pasti Dia perhatikan.
Dan, sejauh apakah sebuah doa..??? Sejauh hati kita mau terarah dan memandang Dia sebagai Pemimpin yang berdaulat atas segala peristiwa di hidup kita. Sejauh kita menjadikan Dia Pribadi terpenting yang harus kita tanyai saat hendak memutuskan sebuah langkah. Sejauh kita mengutamakan Dia sebagai tujuan kita hidup dan ada. Sejauh kita menjadikan Dia Raja di atas segala raja yang kita layani dengan seluruh hidup kita.
(Sumber : Renungan Harian Maret)
Hanya padaMu Tuhan ku berseru dan mataku tertuju padaMu
Kau slalu punya cara untuk menolongku
Kau slalu punya jalan keajaibanMu
Kau dahsyat dalam segala perbuatanMu
Dan ku tenang didalam caraMu..